Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG
Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG
Logovector31, Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG, Unduh logo vector, resolusi
Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG
Logovector31, Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG, Unduh logo vector, resolusi tinggi, download logo background transparan, download logo vector, unduh logo grstis, download logo terbaru, logo cdr, logo eps, logo png, logo vector high resolusi, Download garuda pancasila, Logo garuda, logo garuda pancasila vector.
Garuda Pancasila Logo
Simbol negara Indonesia ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Simbol negara Indonesia bersifat burung Garuda yang kepalanya melihat ke samping kanan heraldik, perisai bersifat seperti jantung yang digantung dengan rantai di leher Garuda, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "Berbeda tapi terus satu" dicatat di atas pita yang dicengkam oleh Garuda. Simbol ini direncanakan oleh panitia tekhnis yang disebut Panitia Lencana Negara serta dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Setelah itu disempurnakan oleh Presiden Soekarno serta ditetapkan penggunaannya menjadi simbol negara pertamanya di Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Simbol Garuda Pancasila ditata pemakaiannya dalam Ketentuan Pemerintahan No. 43/1958.
Riwayat
Garuda, kendaraan (sarana) Wishnu tampil di banyak candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh serta Cetho berbentuk relief atau arca. Di Prambanan ada sebuah candi pada muka candi Wishnu yang disembahkan buat Garuda, namun tidak dijumpai arca Garuda didalamnya.
Di candi Siwa Prambanan ada relief adegan Ramayana yang mendeskripsikan sepupu Garuda yang bangsa dewa burung, Jatayu, coba menolong Sinta dari cengkaman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang dilukiskan menjadi Wishnu tengah memakai Garuda dari Candi Belahan kemungkinan ialah arca Garuda Jawa Kuno terkondang, sekarang arca ini ditaruh di Museum Trowulan.
Garuda tampak dalam beberapa cerita, terlebih di Jawa serta Bali. Dalam banyak cerita Garuda memperlambangkan kearifan, pengetahuan, kemampuan, keberanian, kesetiaan, serta disiplin. Menjadi kendaraan Wishnu, Garuda pula punyai pembawaan Wishnu menjadi pemelihara serta penjaga aturan semesta alam. Dalam etika Bali, Garuda dimuliakan menjadi "Tuan semua makhluk yang bisa terbang" serta "Raja agung beberapa burung".
Di Bali dia umumnya dilukiskan menjadi makhluk yang punyai kepala, paruh, sayap, serta cakar elang, tapi punyai tubuh serta lengan manusia. Umumnya dilukiskan dalam ukir-pahatan yang lembut serta sulit dengan warna ceria keemasan, dilukiskan dalam status menjadi kendaraan Wishnu, atau dalam fragmen perlawanan menentang Naga.
Status mulia Garuda dalam etika Indonesia semenjak era kuno sudah membuat Garuda menjadi lambang nasional Indonesia, menjadi perwujudan ideologi Pancasila. Garuda pula diputuskan menjadi nama maskapal penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Kecuali Indonesia, Thailand pula memanfaatkan Garuda menjadi simbol negara.
Selesai Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, diikuti pernyataan kedaulatan Indonesia oleh Belanda lewat Kongres Meja Bulat di tahun 1949, dirasa pentingnya Indonesia (waktu itu Republik Indonesia Serikat) punyai simbol negara.
Tanggal 10 Januari 1950 dibuat Panitia Tekhnis bernama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan formasi panitia tekhnis Muhammad Yamin menjadi ketua, Ki Bantai Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, serta RM Ng Poerbatjaraka menjadi anggota. Panitia ini bekerja memilih saran perancangan simbol negara buat diputuskan serta diberikan pada pemerintahan
Mengarah info Bung Hatta dalam buku "Bung Hatta Menjawab" buat melakukan Ketetapan Sidang Kabinet itu Menteri Priyono melakukan sayembara. Dipilih dua perancangan simbol negara terhebat, adalah kreasi Sultan Hamid II serta kreasi M Yamin. Saat proses sesudah itu yang diterima pemerintahan serta DPR ialah perancangan Sultan Hamid II. Kreasi M. Yamin ditampik sebab mengikutkan sinar-sinar matahari yang memperlihatkan impak Jepang.
Selesai perancangan dipilih, diskusi mendalam di antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno serta Pertama Menteri Mohammad Hatta, lagi dikerjakan buat kepentingan perubahan perancangan itu. Mereka bertiga sependapat mengubah pita yang dicengkam Garuda, yang mula-mula ialah pita merah putih jadi pita putih dengan menambah semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Tanggal 8 Februari 1950, perancangan simbol negara yang dibikin Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diberikan pada Presiden Soekarno. Perancangan simbol negara itu memperoleh input dari Partai Masyumi buat diperhitungkan kembali, sebab tersedianya berkeberatan kepada gambar burung Garuda dengan tangan serta pundak manusia yang menggenggam perisai serta dikira begitu punya sifat mitologis.[2]
Sultan Hamid II kembali ajukan perancangan gambar simbol negara yang sudah disempurnakan menurut inspirasi yang berkembang, maka terbentuk wujud Rajawali-Garuda Pancasila. Dipersingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno setelah itu serahkan perancangan itu pada Kabinet RIS lewat Moh Hatta menjadi perdana mentri. AG Pringgodigdo dalam bukunya "Kurang lebih Pancasila" terbitan Dep Hankam, Pusat Riwayat ABRI menuturkan, perancangan simbol negara kreasi Sultan Hamid II pada akhirnya ditetapkan penggunaannya dalam Sidang Kabinet RIS di tanggal 11 Februari 1950.
Saat itu gambar wujud kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" serta tidak berjambul seperti wujud waktu ini. Presiden Soekarno setelah itu perkenalkan buat pertamanya kali simbol negara itu pada publik umum di Hotel Des Indes Jakarta di 15 Februari 1950.
Soekarno lagi membenahi wujud Garuda Pancasila. Di tanggal 20 Maret 1950 Soekarno menyuruh pelukis istana, Dullah, melukis kembali perancangan tersebut; sebelumnya setelah dibenahi diantaranya tambahan "jambul" di kepala Garuda Pancasila, dan mengganti status cakar kaki yang mencengkam pita dari mula-mula berada di belakang pita jadi di muka pita, atas input Presiden Soekarno. Dipercayai jika argumen Soekarno menambah jambul sebab kepala Garuda gundul dikira begitu serupa dengan Bald Eagle, Simbol Amerika Serikat.
Buat terakhirnya, Sultan Hamid II mengakhiri perubahan wujud final gambar simbol negara, adalah dengan meningkatkan nilai ukuran serta tata warna gambar simbol negara. Perancangan Garuda Pancasila paling akhir ini dibuatkan patung besar berbahan perunggu berlapis emas yang ditaruh dalam Area Kemerdekaan Monumen Nasional menjadi rujukan, diputuskan menjadi simbol negara Republik Indonesia, serta rancangannya sama sampai sekarang.
garuda pancasila logo vector |
- Name File : Garuda Pancasila Logo Vector Format CDR, EPS, AI, SVG
- File Type : Adobe illustrator, CorelDraw
- Ekstensi File : .CDR, EPS, SVG, AI
- File Size: 1.83 MB
Download Garuda Pancasila Logo Vector
Garuda Pancasila Logo Vector.zip
Download